Pages

Selasa, 29 November 2011

ORIGAMI ep.3


Sherryl sedang melamun sendri di dalam mobil saat perjalanan pulang ke rumah setelah kunjungan ke SMA Mahatma tadi. Siapa cowok itu? Dengan beraninya, dia nyapa gue. Aneh, belum pernah ada yang ngajak gue kenalan seberani dia.

Sherryl masih kepikiran cowok tadi. Jika biasanya dia bakal nolak mentah-mentah cowok yang ngajak kenalan, tapi tadi ada sesuatu yang bikin Sherryl tertarik sama cowok itu. Pertama, dia ngajak kenalan Sherryl pake bahasa Jerman. Mungkin, itu yang ngebuat cowok itu spesial di mata Sherryl. Dan yang kedua, yaa.... Sherryl ga bisa bohong kalau cowok itu emang ganteng dengan perawakannya yang tinggi, putih, mancung, dan...............

“Iiiihh.... peduli amat gue sama dia?” Sherryl memaki dirinya sendiri dalam hati.

Bayangin aja, terakhir dia punya cowok itu setahun yang lalu. Seorang model dari singapur yang emang seneng banget nyari perhatian Sherryl. Dan karena kebodohan cowok itu, Sherryl terpaksa ngaku bahwa dia emang punya hubungan khusus sama si cowok karena media udah terlanjur nyebar desas-desus yang sama sekali ga enak di dengar.

Setelah itu, Sherryl lebih milih jauh-jauh dari yang namanya cowok, terkecuali Mas Robby, kakak sulungnya itu. Sherryl masih asyik mainin angry birds di handphonenya ketika mamanya nelpon dia dan nyuruh dia langsung dateng ke restoran tempat keluarga mereka biasa ngumpul.

Malam ini, Mas Robby bakal langsung balik ke Jerman karena dia harus ngelanjutin sekolahnya di Freie Universität Berlin, salah satu universitas di Berlin. Sherryl heran, kakak satu-satunya itu emang keterlaluan pinternya sampai-sampai, dia bisa sekolah di Jerman karena dapet exclusive scholarship.

Ga lama kemudian, supir yang nganterin dia bilang kalau mereka udah sampai di restoran tersebut. Dari luar kaca restoran yang bening, Sherryl bisa ngeliat mama, papa, sama kakaknya itu lagi bercanda bareng. Di depan mereka, tiga cangkir kecil ditaruh di meja kayu yang terkesan klasik. Mas Robby mengambil salah satu cangkir dan meminum isi di dalamnya. Dan saat dia ngeliat adik perempuan kecilnya itu keluar dari mobil, dia memberikan isyarat ke Sherryl agar dia cepat masuk kedalam.

Sherryl mendorong pintu restoran dan seketika itu juga, dia bisa denger alunan music jazz ringan disertai aroma makanan Itali yang bener-bener ngebuat dia makin laper. Setelah sampai di tempat keluarganya duduk, di pojok restoran dekat kaca, Sherryl langsung melempar tas tentengnya ke sofa dan duduk disamping Mas Robby.

“Hhhh Sherryl laper.” Ujar Sherryl dengan menampilkan raut muka cemberutnya ke keluarga kecilnya itu. 

Mereka pun tertawa kecil melihat tingkah laku Sherryl. Jangan heran, jika diluar Sherryl terlihat dingin, judes, cuek, dan ketus sama temen-temennya atau orang yang ga dia kenal, maka jika bersama keluarganya, sikapnya bakal berubah 180ᵒ. Mas Robby dengan lembutnya meletakkan kepala Sherryl di pundaknya. Sherryl, yang emang udah kelelahan sedaritadi, pasrah aja sama apa yang kakanya lakuin itu.

“Baurnomelette, kan sayang?” tanya mamanya saat pelayan menanyakan apa yang akan dipesan.
Sherryl menangguk bersemangat ketika nama makanan kesukaannya disebut. Baurnomelette, seperti omelet isi irisan daging asap, sosis, dan jamur yang merupakan makanan kesukaan Sherryl dan keluarganya.
“Minumnya?”
“Apfelschoerle aja deh.” Jawab Sherryl singkat.
“Aku tambah soda susunya lagi ya, ma” pinta Mas Robby.

Setengah jam kemudian, pesanan Sherryl datang. Dengan lahapnya, Sherryl menyantap makan siang yang terlambat itu.

“Pelan-pelan, De makannya.” Kata Mas Robby diikuti oleh kikikkan orangtuanya.

Sherryl hanya melirik ke sekeliling dan melanjutkan makannya lagi. Didengarnya pengalaman yang sedang Mas Robby ceritakan ke orang tuanya selama di Jerman. Sherryl ga nyangka kalau kakaknya itu masih mau bekerja part time demi menekan pengeluaran untuk hidup di Negeri Hitler sana.

Sherryl bingung sama kakaknya yang satu ini, jelas-jelas mereka adalah anak dari pejaat plus pengusaha kaya. Tetapi, kakaknya tetap aja berusaha untuk ga hidup berfoya-foya. Beda banget sama Sherryl. Sherryl terbiasa membuang uang Cuma buat beli baju model terbaru lah, tas new arrival lah, atau semacamnya.

Nah itu dia alasan kenapa kakanya suka banget nyeramahin Sherryl. Tapi, diluar itu semua, baik Sherryl ataupun kakaknya, mereka sama-sama sadar kalau apa yang mereka nikmatin sekarang adalah kepunyaan orangtua mereka.

Pada awalnya, Sherryl jadi model Cuma karena iseng, tapi lama-lama banyak designer yang mulai ngelirik Sherryl buat jadi modelnya. Begitu juga dengan beberapa penerbit majalah. Jadilah Sherryl kayak sekarang ini. Waktunya banyak kesita dan sekolahnya malah jadi berantakan. Sedangkan kakaknya, malah lebih mentingin pendidikan dibanding apapun yang lainnya.

Sementara itu, disebrang meja tempat keluarga Sherryl lagi ngumpul, seorang cowok lagi sibuk sama laptopnya. Sesekali, ia mengalihkan pandangan melihat sosok gadis perempuan didepannya. Cowok itu Sadam.

Tadinya, Sadam masih ga yakin kalau ternyata cewek yang ada di depannya itu Sherryl. Tapi, semakin lama dia perhatiin, ternyata itu emang bener Sherryl, masih dengan seragam SMA Santika, sekolahnya Sherryl.
Sadam lagi ngerjain proyek pentingnya sama gengnya. Dengan penuh percaya diri, mereka ikut lomba karya tulis yang diadain sama pemerintah. Padahal, kalau dipikir-pikir, temen-temennya itu bukan tipe anak sekolah yang pasti ngerjain tugas, alias males. Alhasil, Sadam sendiri yang berusaha megang komitmen yang udah dia buat.

Dia sadar kalau seorang laki-laki sejati adalah seseorang yang bisa megang komitmen yang telah ia buat sebelumnya. Jadilah Sadam disini. Ngebrowse internet sana-sini demi nyari artikel yang bisa dia gunakan buat karya tulisnya itu. Sadam sempet ngajak Yosa buat ikut sama dia, tapi Yosa nolak. Alesannya, dia udah janji sama nyokapnya buat pulang cepet.

Tapi sekarang, Sadam serasa pingin ngetawain kebodohan Yosa yang nolah ajakannya tadi siang. Yosa pasti nyesel-senyesel-nyeselnya orang nyesel karena sekarang, dan seandainya aja Yosa nurut sama Sadam, dia bakal ngeliat Sherryl, anak SMA Santika yang cakep itu.

Berulang kali, Sadam berusaha fokus ke layar laptopnya, tapi yang ada, dia malah terus ngeliatin Sherryl sama keluarganya. Dia yakin 100% kalau cewek itu Sherryl. Tapi, yang ngebuat Sadam ragu, adalah tingkahnya Sherryl. Jauh dari kesan snob, jutek, dan cuek yang tadi dia tampilin di raut mukanya waktu dia ada di sekolah Sadam, SMA Mahatma. Sherryl, ternyata jauh dari perkiraan Sadam sebelumnya. Iseng, Sadam ngebrowse foto-foto Sherryl di internet.

Dia stuck di satu foto yang menurut dia cantik banget. Diliat dari suasana foto itu, Sherryl memakai gaun malam yang anggun dengan sebuah kalung berlian dengan motif rumit terpasang di lehernya.

“Cantik.” Komentar Sadam, lebih seperti gumaman tepatnya.

Tanpa sadar, dia ngeklik kana mouse di foto itu. Ada sesuatu dalam diri Sadam yang pingin banget ngeklik di pilihan save image as. Tapi kemudian, Sadam mencoba menjernihkan pikirannya.

“Apa-apaan gua? Udah sinting kayanya lu, Dam.” Batin Sadam.

Lagipula, buat apa muas-muasin diri ngeliat foto cewek cakep kalau emang cewek itu udah ada di depan mata kepalanya sendiri....

Sadam menghela nafas kemudian berkata, “Bakal seru nih jadinya.”

To be continued

Senin, 28 November 2011

You...

oktober..
Sekarang Nasya sama Malik udah pisah. mereka berdua udah ngga satu sekolah lagi. saat lulus-lulusan SMP, Nasya ngga kepikiran sama sekali bakal pisah dan ngejalanin LDR sama Malik. tapi toh akhirnya, Nasya keterima di salah satu SMA favorit di Tangerang, sedangkan Malik keterima di SMA swasta yang notabenenya kurang baik.
Selama tiga bulan pisah dan udah ngga satu sekolah lagi, Nasya dan Malik masih sering kontak, dan Malik pun masih sering ngejemput Nasya ke sekolahnya. Tapi tetep aja, jurang pemisah antara Nasya dan Malik semakin terbuka lebar.
Suatu hari, ketika mereka berdua ngerayain anniversary mereka, sesuatu yang ngga pernah di sangka sama Nasya terungkap sudah. Malik selingkuh!
16 Oktober..
"Happy Anniversary ya Malik, semoga kita tetep bisa bareng terus, jangan bosen sama aku ya sayang, jangan nikung juga!"
Pagi itu Nasya nelpon Malik hanya untuk ngucapin suatu hal yang menurut Nasya pentiiiiiing banget!
Diseberang sana, Malik yang baru bangun tidur karena telpon dari Nasya hanya bisa tersenyum seadanya. Dengan suara yang agak parau, khas orang yang baru bangun tidur, Malik membalas beberapa kalimat istimewa itu dengan nada yang menunjukkan bahwa dia sayang banget sama Nasya.
"Iya sayang. Happy anniversary sama aku juga yaa, aku juga sayang kamu. hm, nanti mau ketemuan?" Tanya Malik.
"hmm, aku ngga bisa niih, mau pergi sama papah." Jawab Nasya dengan nada yang sangaat menyesal.
Malik sebenernya mau banget jalan sama Nasya kali ini, tapi apa mau dikata, Malik ga bisa maksa kalau emang Nasya ngga bisa.
Hening lama... Malik tidak memberi respon apapun, dia hanya diam. ada sesuatu yang di sembunyikan Malik, harus benar-benar disembunyikan atau semuanya bisa gawat!
"Sayang..maaf?" Suara Nasya sudah bergetar. Nasya takut banget kalau Malik marah cuma karena dia nolak ajakan Malik lagi.
Kalau di ajak Malik, Nasya selalu dan selalu menolak dengan berbagai alasan. Karena Nasya suka risih kalau jalan bareng Malik.
"Iyaudah, gapapa. aku boleh tidur lagi?"
"Yaudah, daaah"
Telpon pun langsung di tutup.
Namun setelah telponnya di tutup, Malik ngga tidur lagi. dia berbohong. dia cape sama tolakan dari Nasya tiap kali dia ngajak jalan. Hell! padahal kan sekarang dia anniv, gapernah apa ya Nasya punya waktu buat dia?!
Di saat Malik lagi kesel banget, tiba-tiba seorang cewek, yang dia tau pasti itu kaka kelasnya, smsin dia..
Dan, Malik pun meladeni kaka kelas itu. jujur aja, udah hampir 2 minggu ini Malik deket sama kaka kelas itu yang namanya Ayya.Dan, karena faktor Malik udah mulai bosen sama Nasya, ngga tau kenapa, tiba-tiba perasaan itu muncul. Malik ngerasa dia punya feel lebih ke Ayya Ayya ini. Namun, Malik tetap merahasiakan tentang Ayya dari Nasya.
Di lain pihak, ternyata Nasya mempunyai satu hal yang dia telah buat kemarin. Kado anniv buat Malik! yep, Nasya bangga banget sama kado yang dibuat handmade sama dia itu. Tapi...di sisi lain hati Nasya juga, jujur aja, Nasya udah mulai bosan (lagi). Dan jujur aja, Nasya ngerasain perubahan sikap Malik yang lambat laun makin kentara sama Nasya.
"hmm, Malik kenapa siiih?" tanya Nasya pada dirinya sendiri.

Malamnya~
Malik tiba-tiba aja sms Nasya setelah seharian dia ngga sms. Nasya gamau sms Malik duluan, karena Nasya takut ngeganggu Malik yang lagi tidur. Denger-denger dari Malik sih, dia lagi banyak tugas banget makanya ngga sempet tidur, dan bahkan dia selalu begadang sampe jam 4 pagi.

sms....
Malik: sayaaaaaaaang :D
Nasya: apaa?
Malik: lagi apa kamu?
Nasya: ngga ngapa-ngapain, kamu?
Malik: sama nih,hehe. kamu udah makan?
Selama hampir 2 jam mereka smsan, sekaligus nemenin Nasya yang lagi ngerjain tugasnya. Ketika waktu menunjukkan pukul sebelas malam, mereka menyudahi acara smsan itu karena Nasya udah ngantuk banget.
Nasya: Aku ngantuk, aku bobo ya.. Night.
Malik: iya, night. Di anniv kita hari ini, ngga ada yang spesial ya :(
Nasya: Ngga spesial kenapa?
Malik: ya.. ngga ketemu, tadi siang juga ngga smsan.
Nasya: aku ngga sms kamu juga karena aku ngga mau ngeganggu kamu tau. lagian kenapa sih harus selalu aku yang sms kamu duluan? kenapa kamu jarang  sms aku duluan?
Malik kaget sama perubahan sifat Nasya yang langsung meledak gini.
Malik: Aku kan ngga mau ngeganggu kamu Sya. beneran deh.
Nasya: Ah tau ah. aku mau tidur, night!

Keesokan paginya....
Nasya dateng ke sekolah pukul 06.27. as usual sebagai pelajar, Nasya memulai aktifitas hari ini dengan belajar dan belajar............
"Fi, bete deh. masa kan kemarin gue anniv, terus malemnya malah berantem." kata Nasya.
Alfi yang emang teman sebangku Nasya hanya bisa tersenyum dan menanggapi seadanya, "terus?gimana?"
"Ya gitu.. abis maliknya nyebelin!"
"Udah ah, mending lu nyalin PR aja, pasti belom kan?"
Nasya nyengir. bener juga, gue kan belom nyalin pr, batinnya.
Memasuki istirahat kedua, Nasya sama Alfi sholat dzuhur. kemudian di lanjutkan dengan makan bekal mereka bareng Nesi, salah satu sahabat Nasya juga selain Alfi.
ketika lagi asik-asik makan, tiba-tiba aja, Zana, temen sekelas Nasya ngasih tau satu hal yang ngebuat Nasya langsung nyesek banget!
"Sya, lu udah tau belom?" tanya Zana.
Dengan tampang cengo,Nasya malah nanya balik," tau apa?"
"tapi gue ngga enak ngasih taunya nih...."
"udaaah, kasih tau aja, kenapa?"
"ng.. katanya si Malik jadian sama Ayya ya?"
"Hah? Ayya siapa?"
"Itu.. kaka kelas dia, katanya udah jadian dari 3 hari yang lalu Sya."
Langsung aja seketika itu juga Nasya langsung nahan nangis, tapi ngga bisa! Sakit banget rasanya tau cowok yang Nasya sayang ternyata selingkuh!
Alfi dan teman-teman sekelas yang lain langsung berusaha buat nenangin Nasya.
"Udah Sya, putusin aja Maliknya, nih pake hape gue telpon aja."
Akhirnya Nasya nyoba buat nelpon Malik pake hape Alfi, namun ngga diangkat sama Malik. Nasya udah geram, akhirnya dia malah sms, dan balesan dari Malik bikin Nasya gondok banget.
sekali lagi Nasya nelpon Malik, diangkat!
~OTP~
Nasya: kamu beneran jadian sama Ayya?
Malik: engga ko.
Nasya: alah, udah ngga usah boong, jujur aja.
Malik: beneran deh.
(tiba-tiba dari seberang sana tedengar suara teman-teman Ayya yang memanggilnya)
Jelas aja saat itu Nasya syok banget! cowok brengsek!
Nasya: kita putus.
~klik~

Pembicaraan itu terputus. Namun kali ini, Nasya ngerasa lega banget.
"Udah Sya, masih banyak cowok yang lain :D" kata Alfi menyemangati Nasya.
Nasya hanya tersenyum seadanya.

Finally, i lost my love but not my true love, just my love.

ORIGAMI ep.2

"Weh bos,"
"Apaan?"
"Kemaren, pas gue dateng ke fashion show sodara gue, ada cewek cakep banget. sumpah deh!"
"Ah elo norak. kayak gak pernah ngeliat cewek aja."
"Ye! seriusan nih cakepnya! model pula!"
Sadam mendengus, "snob pasti. males ah."
"Udeh, lo coba dulu aja bro, gue tau nih namanya dia."
Sadam tampak berfikir sejenak, awalnya dia ragu. Sadam lagi males banget buat deket sama cewek, abis tiap hari aja, tanpa perlu ngedeketin cewek dia udah dikerubunin cewek-cewek kece.
"Yaudah. emang siapa namanya?"
Yosa langsung sumringah, "namanya Sherryl.." jawab Yosa dengan cengiran kudanya.
Sadam terdiam, menarik juga..
Saat itu Sadam tersenyum misterius, dan Yosa ngga bisa menebak ada apa di balik senyuman sohibnya itu...

Akibat percakapan tadi pagi dengan Yosa itu, malam ini Sadam gabisa mikir jernih. Sadam malah kepikiran buat ngedeketin cewek yang dibilang sama Yosa itu. Feeling Sadam mengatakan bahwa cewek itu pasti snob, tapi ada something yang ngebuat Sadam ngerasa walaupun cuma ngedenger namanya rasanya ada yang harus dikuak dari cewek misterius satu ini.
Saking asiknya melamun, ngga Sadam sangka waktu udah nunjukkin pukul sepuluh malam. Sadam mengingat-ingat apa saja yang harus ia kerjakan untuk besok.
“Sejarah udah, makalah udah, presentasi udah, apa lagi ya..”
Tiba-tiba Sadam keinget kalau besok dia ada ulangan fisika! Sadam langsung ketar-ketir nyari text book sama work book physic nya yang ternyata dia baru sadar kalau bukunya itu udah raib dicolong sama Yudha buat di salin. Ujung-ujungnya Sadam kesel sendiri. Ngapain juga dari tadi gue mikirin itu cewe?hah!  umpatnya dalam hati.
“Sebodo amat lah, tinggal nyontek aja besok!”
Setelah memaki-maki dirinya sendiri akibat kebodohannya, pukul sebelas malam Sadam tertidur setelah melakukan ritual yang hampir setahun belakangan ini menjadi kegiatannya di waktu kosong.
Ada sesuatu yang selalu disembunyiin Sadam yang hanya diketahui oleh Bundanya saja, mungkin orang-orang rumahnya sudah mengetahui, namun, mereka harus tutup mulut kalau-kalau ada temen Sadam yang main kerumah, macam Yosa gitu.
I don’t know what will happen tomorrow, I just wanna enjoy the rest of my life….


Pukul sebelas malam, Pondok Indah.
Sherryl membanting tas yang berisi segala macam perlengkapan latihannya. Hari ini melelahkan sekali buat Sherryl. Dari pulang sekolah sampai jam sebelas malam ini, Sherryl nonstop melakukan kegiatan.
Sherryl mencari-cari tanda kehidupan di rumahnya itu. Tumben banget jam sebelas udah pada tidur,batinnya. Namun Sherryl tidak piker panjang soal itu, yang dia pikirkan sekarang adalah berendam di bathtub dengan air panas dan pastinya bikin dia ngantuk berat.
Baru saja Sherryl melangkahkan kakinya menuju lantai atas, tempat kamarnya berada, tiba-tiba sebuah suara memecah keheningan malam di rumah ini.
“Baru pulang,Ryl?”
Sherryl langsung menengok, haah…ternyata kakanya. Sherryl hanya ingin cepat-cepat kabur dari tempat dimana dia berada sekarang karena pastinya dia akan kena ceramah kakanya ini.
“Iya Mas Robby. Mas Robby belum bobo?” jawab Sherryl dengan nada manja.
“Belum, kamu mau ngapain? Mandi? Hm?”
Sherryl kaget bukan main perihal perubahan sikap kakanya. Tumben banget Mas Robby ngga nyeramahin aku? Batin Sherryl. At least, Sherryl mensyukuri aja apa yang terjadi pada kakanya kali ini, seengganya dia ngga kena kultum kakanya akibat pulang kemaleman,hehe.
“He’em, aku mau berendam di bath tub terus mau ngerjain pr. Kenapa Mas?”
Mas Robby menggelengkan kepalanya,” Ngga apa-apa sayang. Mas Robby bobo di kamar kamu ya, sekalian mau minjem laptop kamu, skripsi Mas Robby belum selesai dan laptopnya nge hang. Boleh kan?”
“Yaudah yuk!”
Akhirnya Sherryl mandi di kamarnya, sedangkan kakanya mengerjakan tugasnya di balkon kamar Sherryl yang pemandangannya emang bagus.
Setelah selesai mandi, Sherryl langsung mengambil PR yang harus dia kumpulkan besok, walaupun waktu sudah menunjukkan pukul satu malam, bagi Sherryl itu biasa. Tidur hanya dua jam saja bagi Sherryl udah lebih dari cukup ko.
Ketika jarum jam menunjukkan pukul setengah tiga lewat lima dini hari, Mas Robby bangkit dari tempatnya berpijak dan langsung menutup balkon tersebut. Dan tanpa disadari Sherryl pun sudah tertidur di atas buku PR nya, padahal kenyataannya satu soal pun belum ada yang Sherryl kerjakan.
Akhirnya, Robby berniat untuk mengerjakan sesuatu untuk membantu adik tersayang yang emang spoil banget ini. Sebelum mengerjakan tugas adiknya, Robby mengangkat tubuh Sherryl dan memindahkannya ke atas tempat tidur, sedangkan Robby sendiri akhirnya harus begadang mengerjakan semua tugas Sherryl.
Paginya….
Ketika Sherryl bangun, dia baru menyadari kalau semalam dia ngga sempet ngerjain PR kimianya yang bertumpuk!
“Aduh gawat!”
Langsung aja Sherryl mencari-cari dimana buku kimianya berada, namun dia hati-hati karena takut membangunkan kakanya yang kayaknya baru bisa tertidur satu jam yang lalu.
Ketika akhirnya Sherryl menemukan buku kimianya, Sherryl langsung mencari pulpen dan siap-siap buat ngerjain tugasnya itu. Namun, keajaiban terjadi! Ternyata tugasnya semuanya udah selesai, tapi…. Kayaknya ini buka tulisan dia. Ngga mungkin banget kan kalau semalam tanpa sadar Sherryl ngerjain semua tugas kimianya? Amazing!
Eh..tapi tunggu. Jangan-jangan mas Robby yang ngerjain…..
“Guten Morgen schwestern” selamat pagi dek, sapa Mas Robby yang masih merem melek.
“Guten Morgen. Mas, ini PR aku mas yang ngerjain?”
“Yap! Udah gih kamu mandi terus sarapan, nanti mas anterin ya ke sekolah.”
Loh loh loh? Ko mas nya ini jadi aneh? Namun sejurus kemudian Sherryl langsung mengecup pipi Mas-nya.
“Oke Bos!”

Gubrak!
“Aduuuuh”
Sadam meringis kesakitan saat ia tahu bahwa dirinya kini terjatuh ke bawah tempat tidur! Membangunkan Sadam dari alam mimpinya yang lumayan indah itu. Well… kangen juga sama Mba Anes.
“Mba Anes apa kabar?” Tanya Sadam kepada dirinya sendiri.
Sekarang Sadam merasa sendiri, di tinggal Mba Anes, satu-satunya kakak yang mau ngerti dia. Sadam mengenyahkan lamunannya pagi itu saat ia sadari waktu sudah menunjukkan pukul 5.15 AM dan harusnya Sadam udah bergegas mandi, sarapan, dan manasin Porsche nya buat diajak berjalan-jalan ria hari ini.
Tepat pukul 6.45 Sadam nyampe di sekolahnya, MAHATMA INTERNATIONAL HIGH SCHOOL.
Setelah memarkirkan Porsche nya di parkiran, Sadam melenggang bebas menyusuri koridor yang sudah mulai penuh sesak dengan murid-murid yang sudah mulai berdatangan.
Tanpa disadari, Sadam memencet nomor yang sudah ia hafal di luar kepala untuk memastikan buku fisika nya sudah datang dan dia bisa belajar.
~OTP~
Sadam: Yos, Yudha udah dateng?
Yosa: Udeh bos, kenape?
Sadam: oh ngga. Okedeh.
Yosa: Lu dimane? Masih di koridor kan?
Sadam: Iye, kenapa lagi?
Yosa: Beliin gue nasi uduk dong di kantin, nanti duitnya gue ganti, laper nih gue.
Sadam: Yaudah sip.
10 menit kemudian Sadam nyampe di kelasnya dan langsung membanting tas nya di atas tempat duduknya.
“Yud, mana buku fisika gue? Gak kira-kira ya lo minjem..”
Yudha hanya nyengir lebar,” Sorry bro, lupa mulu mau ngerjainnya. Tapi thanks yo!”
“Yoi! Gue nanti liat sejarah ya, masih ada yang kosong nih.”
“Slow aja.”
Sadam kemudian menepuk bahu Yosa yang lagi serius makan nasi uduk hasil pesanannya tadi sekaligus membaca buku fisika. Awalnya, Sadam udah mau ngegodain Yosa aja, tapi kali ini Sadam kasian kalau sampe lagi-lagi nilai Yosa anjlok cuma gara-gara kalo dia lagi belajar, konsentrasinya buyar gara-gara diajak ngobrol sama Sadam.
Setelah istirahat pertama, muka-muka madesu anak XI IPA 3 semakin melas. Bener-bener pak Jaya ngasih soal ngga pake ampun susahnya!
“Anjir Pak Jaya. Gila gila, gue salut. Kebakar kayaknya otak gue!” keluh Yosa setelah alhasil dia nyontek juga setengah pekerjaannya ke Sadam.
“Hahahaha, emang lu gak belajar apa Yos?”
“Gimana mau belajar? Semalem aja gue ditelponin mulu sama adek gue noh yang di Austria!”
“Sabar…sabar…”
Nah ketika mereka sedang merenungkan nasib jelek apa yang akan mereka timpa di hari sial ini, tiba-tiba salah satu temen sekelas Sadam, Jordy, teriak-teriak katanya ada cewek cantik banget dari SMA SANTIKA.
“WOOOOOI! ADA CEWEK-CEWEK CAKEP DI KANTIN! ANAK-ANAK SANTIKA!”
Langsung aja dalam hitungan kurang dari 2 menit kelas langsung sunyi…sepi…
Hanya tersisa Yosa dan Sadam yang masih merenung.
“Yos, mending liatin cewek cakep yuk di kantin.” Ajak Sadam untuk menghibur Yosa yang biasanya langsung seger kalo ngeliat cewek cantik.
Sesampainya mereka di kantin, emang bener sih cewek-cewek itu cantik, cetakan model anoreksik semua kalo bagi Sadam. Nah tiba-tiba aja Yosa memekik seperti cewek yang membuahkan tatapan jijik dari Sadam.
“Sori bro, kelepasan. Cewek yang rambutnya panjang agak wavy yang duduknya di tengah, yang putih tinggi.”
“Ya, emang kenapa?” Tanya Sadam santai.
“Itu Sherryl!”
“Amasa?”
“Kenalan aja lah kalo gak percaya mah!”
Dan bener aja, Sadam langsung maju mendekat kea rah cewek-cewek sekolah Santika itu, dan tanpa pikir panjang dia menanyakan sesuatu ke cewek yang menurut Yosa namanya ‘Sherryl’
“Guten Morgen” sapa Sadam dengan menampilkan senyum simpelnya.
Cewek itu agak aneh, namun tetap dia menjawab salam itu, “Guten Morgen.”
“Wer ist ihre name?” siapa nama anda.
“Was?” apa.
“Wer ist ihre name?” ulang Sadam sekali lagi. Namun Sadam cukup kagum dengan cewek ini yang bisa bahasa Jerman.
“Ich Sherryl.” Balasnya singkat dengan menunjukkan senyum simpelnya yang emang ngebuat dia makin manis!
“Oh. Ich Sadam”
Sialan lu Dam nyolong start duluan, batin Yosa.
Setelah perkenalan singkat itu, Sadam langsung mohon pamit, dan langsung kembali ke Yosa.
“Menarik Yos, gue suka.”
Kata-kata simpel itu membuat Yosa tersenyum bangga karena apa yang dia lakukan ternyata dipandang juga sama Sadam. Namun, di balik senyum bangga itu, ada sedikit rasa iri yang tiba-tiba menjalari perasaan Yosa. Dan semua itu berawal dari perkenalan tadi……

To be continued.

Senin, 21 November 2011

ORIGAMI ep.1

Pagi yang indah di hari senin yang cukup membosankan....
"Bundaaa, Sadam mau berangkat dulu ya! Sadam udah telat banget nih!"
Sadam Esa Bharata, 2 SMA, ganteng, pinter, tapi bandel dan manja.
Bundanya emang ngemanjain Sadam banget, tapi ayahnya engga. Sadam punya sedikit konflik sama bokapnya.
"Kamu udah sarapan belum?susunya udah di minum?" tanya Bundanya dengan nada yang amat sangat keibuan.
Sadam tersenyum," udah ko. Sadam berangkat dulu ya, daah bundaa, muah!" Sadam mengakhiri percakapan pagi itu dengan bundanya dengan satu kecupan manis yang ia layangkan ke bundanya.
Baru saja Sadam nge gas porsche kesayangannya, tiba-tiba aja salah seorang sahabatnya, yang paling bawel melebihi bawelnya cewek yang lagi ngegosip nelpon dia.
~OTP~
Sadam: Apaan?
Yosa: Lu dimana?
Sadam: emang kenapa? gue udah di jalan nih Bro.
Yosa: Nyampe mana?
Sadam: Kenapa sih?!
Yosa: Hehe, barang buat kita praktek ketinggalan di rumah gue semua bos :D
(Sadam menarik nafas)
Sadam: haha hehe haha hehe, balik sana kerumah lo, ambil!
Yosa: Jahat lu,Dam. Gue aja ke sekolah naik motor butut Mang engkos, mana bannya bocor lagi, rem nya blong, lampu sennya mati pula....
Sadam: Ya itu sih derita lo, siapa suruh ga bawa.
Yosa: Yah dam.. jahat lu sama gue...
Sadam: Yaya, gue kerumah lo sekarang, bilangin pembantu lo siapin barangnya di depan.
Yosa: sip! thankyou Bro!
~klik~ percakapan singkat itu pun berhenti. Langsung aja Sadam muter balik ke arah rumah Yosa yang emang lumayan jauh banget kalo ke sekolah!!!!!!

Di lain kondisi, Sherryl, seorang siswa kelas 2 SMA di Jakarta, dengan santainya berjalan kearah gerbang sekolahnya yang telah dipenuhi oleh siswa-siswa lainnya. mereka, sedang memohon kepada pak satpam agar dibukakan pintu supaya mereka bisa masuk.
"pak, tolong bukain. saya telat karena macet,pak. beneran,deh!" ucap salah seorang siswa.
"iya,pak. saya juga. plis,pak kali ini aja. kita janji deh ga bakal telat lagi." timpal siswa lainnya. pernyataan tersebut langsung diiyakan oleh siswa-siswa lain yang ada disana.
Sherryl bingung. setiap hari, ia selalu datang terlambat ke sekolah tetapi tidak pernah memohon-mohon untuk masuk ke dalam sekolahnya seperti apa yang sedang siswa-siswa itu lakukan.
"Permisi.....gue mau lewat" ucapnya pada segerombolan siswa itu. sontak, mereka pun membuka jalan untuk Sherryl.
"Pagi,pak." sapa Sherryl kepada pak satpam yang tengah dikerubungi oleh siswa-siswa tersebut.
lelaki separuh baya tersebut langsung membukakan gerbang dan mempersilahkan Sherryl masuk. dari kejauhan, Sherryl bisa mendengar dengan jelas protes para siswa atas perlakuan satpam tersebut.
"Dia itu beda sama kalian! dia itu anak ketua yayasan sekolah! yaa....wajar saja dong dia boleh masuk?" alasan itu tentunya ditolak mentah-mentah oleh para siswa tersebut. diantara mereka, sepasang mata sedang menatap sinis sosok belakang Sherryl.
"awas saja dia.....!!!" ucap seseorang itu dalam hati. karena saking keselnya, dia berbalik menuju mobil honda jazz putihnya dan langsung ngegas mobilnya buat balik ke rumahnya. percuma juga dia lama-lama nunggu buat dibukain pintu sama si pak satpam, hasilnya pun nihil! entah kenapa, seantero sekolah suka banget ngebangga-banggain Sherryl.. Padahal dia kan cuma anak kepala yayasan sekolah, foto model, cakep, eksis, dan..........
tiba-tiba rasa mual timbul dari dalam perutnya. sadar kalo ternyata temen dekatnya sendiri, emang lebih dan jauh lebih sempurna dibanding dia, cuma ngebuat dia makin muak sama temennya itu yang belum tentu nganggep dirinya sebagai teman.
Yap, Rahel, yang bahkan bisa dibilang sahabat Sherryl sendiri, malah benci sama Sherryl. ga usah heran, karena Sherryl  punya lebih banyak musuh daripada teman. ga terkecuali, di sekolahnya sendiri.

Ancur! semuanya ancur! sialan emang si Yosa! umpat Sadam dalam hati.
Sadam gondok banget sama Yosa. Anjir bener-bener deh tuh cowok! Sadam dikerjain abis-abisan pagi ini! untung aja Sadam gak telat masuk.
 Ketika Sadam memasuki ruang kelasnya, dia langsung aja nyamperin Yosa, dan ngegelepak kepala Yosa. Alhasil, perilaku seenak jidat Sadam kena omelan bawel ala Yosa pagi ini.
"Apa-apaan sih lo?!"
Sadam dengan emosi yang sudah sangat geram berbicara dengan nada yang bener-bener ia kontrol, "bangsat lo Yos. anjrit sumpah, monyong lu!"
Yosa yang bingung dengan cengonya malah nanya, "emang kenapa Man? salah gue apa? setau gue, gue ga ada salah apa-apa deh.."
"Belah mana ngga ada salahnya?hah?! bangsat lo emang. nyuruh gue ambil barang praktek di rumah lo, malah digodain si sumi! untung keperawanan gue gak ilang sama dia, cih!!!"
Awalnya Yosa ternganga, namun sejurus kemudian dia ngakak sejadi-jadinya.
"Asli sumpah! perasaan tadi gue nyuruhnya Mang Engkos deh yang nyiapin,hahahaha"
Sadam mood nya ancur banget gara-gara digodain Sumi, pembantu rumah Yosa yang genitnyaaaaaaaa amit amit banget!
"Maaf Bro maaf,haha. abis lu kocak sih."
"Serah, gak peduli gue." Balas Sadam ketus.
Masih dengan tawanya, tiba-tiba aja Yosa nyeletuk satu hal yang sebenernya sih ngga terlalu menarik perhatian Sadam banget, tapi Sadam sok excited aja biar sohibnya yang satu ini sekali-sekali ngerasain yang namanya seneng itu apa,haha.
"Weh bos,"
"Apaan?"
"Kemaren, pas gue dateng ke fashion show sodara gue, ada cewek cakep banget. sumpah deh!"
"Ah elo norak. kayak gak pernah ngeliat cewek aja."
"Ye! seriusan nih cakepnya! model pula!"
Sadam mendengus, "snob pasti. males ah."
"Udeh, lo coba dulu aja bro, gue tau nih namanya dia."
Sadam tampak berfikir sejenak, awalnya dia ragu. Sadam lagi males banget buat deket sama cewek, abis tiap hari aja, tanpa perlu ngedeketin cewek dia udah dikerubunin cewek-cewek kece.
"Yaudah. emang siapa namanya?"
Yosa langsung sumringah, "namanya Sherryl.." jawab Yosa dengan cengiran kudanya.
Sadam terdiam, menarik juga..
Saat itu Sadam tersenyum misterius, dan Yosa ngga bisa menebak ada apa di balik senyuman sohibnya itu...

To be continued.